Books, Music, and Films at Kineruku |
We are all have that kind of 'introvert' side. When we want to do nothing but with our own self, when we want no one but ourselves. And here is it I recommend you some places in Bandung suit your (or maybe is it just me?) introvert side.
Jadi, ceritanya, setelah kira kira satu tahun tepat saya tinggal di Bandung, saya hanya mendengar kabar burung dan gosip mengenai Kineruku dan Reading Lights, salah seorang teman saya di kantor bercerita kalau weekend dia bingung mau ngapain dia memilih menghabiskan waktu untuk membaca di Kineruku, and he bet that I'm gonna like this place. Tapi dikarenakan keterbatasan saya dalam mengingat jalan, peta, dan lokasi, saya belum juga ke sana. Untuk Reading Lights, saya sering melewati tempat ini, namun saya belum pernah mencoba masuk.
Sampai akhirnya, salah seorang teman saya, jurnalis bola ternama, Ekky, datang berkunjung ke Bandung minggu kemarin. Karena tujuan nya adalah cuma mau bersantai membaca, cafe hopping, something like that, saya memutuskan mengajaknya ke Reading Lights dan Kineruku saja.
Reading Lights terletak di Jalan Siliwangi, jadi kalau kalian dari arah Dago, arahkan saja motor ke arah Cihampelas Walk, nanti sebelum pertigaan lampu merah ada semacam ruko warna merah di kanan jalan. Itu dia Reading Lights. Kalau naik angkot, naik angkot warna biru dari depan Siete di dekat McD Simpang.
Saya tidak banyak memotret Reading Lights karena waktu itu sudah malam dan baterai hape sudah minim. Reading Lights sendiri adalah kafe kopi yang menyediakan spot khusus membaca, dan dengan banyak pilihan buku di sana. Jadi kita bisa meminjam - baca di tempat, kalau tertarik bisa langsung di beli.
Di sini saya menghabiskan waktu untuk membawa majalah yang sudah saya bawa sendiri, sedangkan Ekky berhasil menemukan beberapa buku second yang menarik dan lumayan. Kami membaca sambil masing-masing memesan machiatto latte. Ended up Ekky membeli dua buah buku Harry Potter, yang satunya edisi ilustrasi yang berbeda dari yang biasa kita lihat di Indonesia (mungkin ilustrasi baru atau bagaimana), yang satunya edisi Large Print, alias font nya besar besar, each 50 ribu rupiah saja!
Harry Potter (50k) |
Selain untuk membaca, Reading Lights juga banyak digunakan anak anak kuliah mengerjakan tugas, saya perkirakan didominasi anak Seni Rupa atau arsitektur, karena beberapa membawa tabung, dan ada juga yang mengerjakan tugas nirmana. Suasana Reading Lights memang bukan untuk nongkrong - rumpi tapi lebih ke nongkrong - do whatever but don't bother me.
Menyenangkan! Dan hanya berjarak satu lampu merah saja dari kos saya tanpa saya harus repot memutar. Yay!
Kineruku |
Kineruku! Kineruku terletak di Jalan Hegarmana 52. Kalau dari Reading Lights tadi kamu ke arah Setiabudi, nanti belok kanan ke Hegarmanah, kemudian belok kiri (ada tulisan Secapada AD), nanti lurus, kemudian ada taman segitiga, ikuti jalan, seolah olah masuk perumahan, nanti jangan ragu aja, di kanan jalan bakal ada tulisan Kineruku. Kalau bingung coba muter muter di sekitar sana saja hehe. Saya dan Ekky agak ragu, jadi sebenarnya sudah benar tapi putar balik sampai nemu lagi. Kalau naik angkot mungkin berhenti di depan jalan sebelum Secapada AD tadi kemudian jalan.
And yes,finally I am here! Kineruku adalah tempat di mana kamu bisa baca buku di tempat, nonton film di tempat, sewa, maupun beli. Kami menghabiskan waktu sekitar 2 - 3 jam di sini. Menariknya Kineruku adalah buku buku nya sudah dikelompokkan berdasarkan genre, tentu saja saya memilih membaca di genre desain, saya membaca buku tentang Pak Sunaryo (seniman, founder Selasar Sunaryo Art Space). But trust me, koleksi buku nya banyak dan menarik!
Arsitektur pun! (No, no architecture-things on the weekend, din :p) Kami masing-masing hanya memesan teh dan Ekky pun memilih introvert sendiri dengan membaca buku sastra. Oh ya tambahan lagi, di sini kamu bisa menonton film (ada ruangan khusus film) dan menyewa baik buku, musik, maupun film nya dengan keanggotaan tertentu. Ekky ended up bought some CDs. Saya juga menemukan beberapa produk kreatif di sini, saya menemukan kartu pos Romo Mangun (tapi belum sempat beli), will do, anyway!Kineruku juga sering mengadakan event secret gigs maupun nonton bareng loh. Info mengenai koleksi Kineruku dan event Kineruku bisa kamu temukan di sini.
Anyway selain ada buku, musik, dan film plus again di teras belakang ada semacam rumah kecil untuk spot khusus Garasi Opa that I knew since I don't know when! For those who didn't know, Garasi Opa adalah vintage shop yang menjual benda benda vintage second hand, macam macam, dari gelas, piring, tas, sampai mainan. Harganya pun variatif, Oh ya, kamu bisa membuka website Garasi Opa di sini.
And yes,finally I am here! Kineruku adalah tempat di mana kamu bisa baca buku di tempat, nonton film di tempat, sewa, maupun beli. Kami menghabiskan waktu sekitar 2 - 3 jam di sini. Menariknya Kineruku adalah buku buku nya sudah dikelompokkan berdasarkan genre, tentu saja saya memilih membaca di genre desain, saya membaca buku tentang Pak Sunaryo (seniman, founder Selasar Sunaryo Art Space). But trust me, koleksi buku nya banyak dan menarik!
Arsitektur pun! (No, no architecture-things on the weekend, din :p) Kami masing-masing hanya memesan teh dan Ekky pun memilih introvert sendiri dengan membaca buku sastra. Oh ya tambahan lagi, di sini kamu bisa menonton film (ada ruangan khusus film) dan menyewa baik buku, musik, maupun film nya dengan keanggotaan tertentu. Ekky ended up bought some CDs. Saya juga menemukan beberapa produk kreatif di sini, saya menemukan kartu pos Romo Mangun (tapi belum sempat beli), will do, anyway!Kineruku juga sering mengadakan event secret gigs maupun nonton bareng loh. Info mengenai koleksi Kineruku dan event Kineruku bisa kamu temukan di sini.
Anyway selain ada buku, musik, dan film plus again di teras belakang ada semacam rumah kecil untuk spot khusus Garasi Opa that I knew since I don't know when! For those who didn't know, Garasi Opa adalah vintage shop yang menjual benda benda vintage second hand, macam macam, dari gelas, piring, tas, sampai mainan. Harganya pun variatif, Oh ya, kamu bisa membuka website Garasi Opa di sini.
Garasi Opa - Spot |
Koleksi di Garasi Opa from 30k - 500k ! |
What a weekend! Saya bakal ke sana lagi, baik Kineruku maupun Reading Lights di weekend saya yang lain. Ohya, kesimpulannya jika dibandingkan, buku buku di Kineruku lebih lengkap dan bervariasi, namun, tidak semua bukunya bisa dibeli, hanya beberapa buku saja, tapi koleksi nya oke punya. Baca di tempat saja, atau membuat keanggotaan. Tapi tempatnya sedikit lebih jauh, dan lumayan masuk-masuk, kalau mager atau takut kemalaman lumayan juga, hehe. Sedangkan di Reading Lights, koleksinya bisa dibilang tidak selengkap, sevariatif, dan sebagus di Kineruku, tapi tempatnya terjangkau, dekat keramaian, dan mudah diakses dengan angkot.
Kedua tempat tadi cocok buat kamu yang ingin menghabiskan waktu sendirian, baik hanya membaca, menulis, menggambar, sendirian, tanpa merasa awkward kalau sendirian, atau berlama lama di kafe lain, atau bosan di kos/rumah. Sesekali tanpa internet menyenangkan, loh!
I love both of them!
What to do on the weekend, guys?
5 comments
"..seolah olah masuk perumahan, nanti jangan ragu aja.."
ReplyDeletemasih ketawa aja sama penggalan kalimat itu hahahaha
intinya jangan ragu ragu aja :))
DeleteAduh itu piring-piring di Garasi Opa minta dibawa pulang! Bandung emang banyak spot2 asik ya, novel Harry Potter cuman 50 ribu that's... craaaaazy! what a great weekend :D
ReplyDeleteJane From The Blog
yes, i know, Harry Potter 50rb itu best buy banget kan ya? :D
Deletethankyou for dropping by, Jane!
Banyak tempat unik ya di Bandung. :D
ReplyDelete