Sampai jumpa dua puluh tiga. But, to be honest saya masih merasa saya
dua puluh tiga. Sesederhana karena 23 adalah tanggal ulang tahun saya, dan saya
merasa sayang meninggalkan kombinasi angka favorit saya.
They’ll figure out one day,
What happened on your 24th birthday?
Yuna – Random Awesome
Untuk mempermudah cerita saya, akan saya buat post 2 dan 4
fakta, 2 fakta besar, 4 fakta kecil di posting dua puluh empat ulang tahun saya
kali ini. As easy as 1, 2, 3!
DUA fakta:
Satu: RESIGN
Pada awal tahun 2016 ini, saya memutuskan untuk resign dari
kantor saya yang super nyaman, URBANE. Saya keluar dari zona nyaman dan mencari
tantangan baru untuk hal-hal yang saya harapkan akan menjadi lebih baik. Resign dari URBANE adalah hal yang sudah
saya rencanakan. Maksudnya, saya bertekad, setelah dua tahun kontrak, saya
harus mencari sesuatu yang ‘baru’, dan saya punya batas waktu dua tahun untuk
itu.
Ternyata tidak mudah untuk menerima kenyataan saya harus
resign, terlalu banyak teman-teman yang sudah akrab dan setiap hari bertemu di
sana, kantor yang terlalu nyaman, culture
yang menyenangkan. Saya bersyukur untuk semua pelajaran yang dapat saya
ambil in total 2 tahun 3 bulan ini.
Terhitung sejak Oktober 2013 – Desember 2015. Belum lagi kota Bandung yang saya
sayangi nomor dua setelah Jogja, kos-an yang kamarnya sudah nyaman, dengan
tempat makan yang saya sudah terlanjur suka, dan sebagainya.
Dua: Awardee LPDP
Satu minggu pertama di Jogja, saya menikmati waktu saya
sebagai anak kedua di keluarga saya. Kemudian di awal tahun, saya memulai
rencana saya untuk tantangan berikutnya. LPDP. Beasiswa Master, Doktor, Thesis,
dan Disertasi oleh Kementrian Keuangan Indonesia. Tentu saja target saya adalah
beasiswa untuk Program Master. Beberapa permasalahan yang saya jalani saat
proses pendaftaran, salah satunya adalah, tanda tangan Pak Apep! Yaitu senior
saya di URBANE, super terima kasih untuk teman saya Mbak Rianti yang mau
membantu saya untuk tanda tangan beliau.
LPDP ini bisa dibilang adalah penentu langkah saya
selanjutnya di 2016. Kalau diterima bagaimana, kalau tidak diterima bagaimana,
dan sebagainya dan sebagainya. Banyak rencana A, B, C, D, E di kepala saya soal
kemungkinan-kemungkinan. Baik dari hal yang paling memungkinkan, paling tidak
memungkinkan, paling baik, hingga paling buruk.
Allah Maha Baik, proses seleksi LPDP alhamdulillah berjalan
lancar, dari seleksi dokumen sampai substansi. Tes wawancara, LGD, dan essay
berhasil saya lalui. Maret 2016, beberapa minggu sebelum ulang tahun saya, saya
resmi dinyatakan lulus dari seleksi substansi LPDP.
---
Dua fakta besar tadi adalah dua titik balik saya di usia 24.
Dua fakta tadi; totally changed my life. Kalau misal saya tidak jadi
resign, apakah saya bisa mendapatkan beasiswa LPDP? Atau sebaliknya, jika saya
resign dan tidak dapat beasiswa LPDP, sekarang saya sedang apa? Somehow saya bertanya-tanya dalam hati, but then, pertanyaan-pertanyaan tersebut
tidak usah dipikirkan dan tidak memerlukan jawaban, jalani apa yang sudah
dibukakan jalannya.
---
EMPAT fakta:
SATU: What do I do,
now?
Pertanyaan banyak orang ketika tahu saya resign. Ya, apa kesibukan saya sekarang?
Kesibukan saya, mempersiapkan LPDP (sebelum diterima), ikut Kelas Inspirasi
Yogyakarta, persiapan PK (setelah diterima LPDP), pendaftaran universitas untuk
S2, Online Shop dengan teman dekat
saya, freelance ilustrasi dan desain,
menulis, dan lain-lain. Intinya, kalau saya sih, kesibukan itu pasti ada, kalau
kalian tidak sibuk, carilah kesibukan. Kalau tidak ada pekerjaan, buatlah
pekerjaan itu sendiri.
I’ve been here and
proved that, rezeki itu pasti ada, buat orang yang bekerja maupun tidak. It’s depends on how you pick your rizq. And
remember that, rezeki bentuknya tidak selalu berupa uang.
For some and various
reasons, I’ve been rejected by my main uni that I proposed to LPDP. Begitu
tahu fakta aplikasi saya Deleted, kemudian
Rejected, saya kacau nya bukan main.
Kemudian saya mendaftar beberapa uni lain untuk intake tahun ini. Kuncinya: cari yang sudah berada di list universitas
LPDP, dan cari yang sesuai dengan jurusanmu. Awalnya saya adalah tipe pencari
negara, namun kemudian saya berubah menjadi tipe pencari jurusan.
Sebagus-bagusnya negara yang kamu tinggali, apa jadinya kalau bukan jurusan
yang kamu inginkan?
Setelah rejected,
akhirnya ada 2 uni yang mau admitted
saya, disusul satu lagi universitas terakhir, yang sama sekali tidak terbersit
di pikiran saya. Justru itulah yang saya approve.
Funny, right?
You don’t get what you
really want. God knows which one you need
the best rather than what you want. Well, choice already choosen. I’ll see you
there, then!
TIGA: Sisterhood South
Korea Trip
Dengan nekatnya, di tengah-tengah badai PK dan universitas,
saya dan sepupu saya, Caca, malah berangkat trip ke Korea. Haha. Bagaimana, ini
tiket yang sudah kami beli sejak tahun 2015 dengan harga 3,5 PP sudah termasuk
bagasi, dengan keberangkatan dari SUB – KUL – ICN. Kami yang memang sama-sama
sedang chaos pekerjaan, kuliah, dan
beasiswa lain lain sebagainya, akhirnya baru fiksasi itinerary di hari terakhir
kami di Surabaya. Kami melakukan perjalanan dari tanggal 5 – 10 April. Seru!
Berdua saja ke Korea, bermodalkan map, internet, dan kepercayaan pada Min
Young, owner dari hostel kami. Beberapa pengalaman yang sama-sama kami berdua
belum pernah alami, Caca belum pernah menginap di backpacker hostel, saya yang belum pernah luggage trip, it’s always backpack! (kecuali perjalanan yang
dibayari sih). Kami berdua jalan-jalan santai sesuai keinginan kami berdua saja,
no pressure, kalau ingin kembali ke
sana, kembali, kalau malas, yasudah tidak ke san. What a lovely trip that we have! And even more; it’s Spring time!
You can looking for my
hashtag: #springdontflirt on instagram. And I’ll share my South Korea trip to
you after my Japan Trip, please wish me luck for this.
South Korea's Vibe |
EMPAT: PK, Persiapan
Keberangkatan, PINISI, PK-67
Last, but not least. Sebagai
kewajiban dari Awardee LPDP, saya harus mengikuti rangkaian acara Persiapan
Keberangkatan selama kurang lebih satu sampai dua bulan sebelum (Pra-PK), yaitu
dengan berbagai macam tugas-tugasnya, hingga ke hari-H PK yaitu tanggal 16 – 21
Mei lalu. Buat saya, berkenalan dengan 129 teman-teman baru dari berbagai macam
latar belakang ilmu, asal daerah, tujuan, jenjang karir, jenjang pendidikan, karakter,
dan pola pikir benar-benar refresh dan
merupakan pengalaman yang super seru dan menarik. Saya pribadi tidak menyangka,
PK akan menjadi momen yang membawa-perasaan (baper), ‘cause at first, saya sebenarnya berniat untuk melakukannya
sebagai kewajiban semata. But then, toh,
saat PK berlangsung, terutama di hari ke-3, 4, 5, baper itu mulai muncul. Pertemuan kami,
130 orang, yang sekiranya hanya akan terjadi pada saat PK saja (16-21 Mei) dan
kemudian akan terpencar menuju berbagai macam negara tujuan maupun universitas
tujuan. See you soon, or later, guys!
Banda - Ku, PK-67 |
Afterall, 2016 turns out really great! My 24 is really
unpredictable.
Let’s make another
roller coaster year ahead, 24!
Addina Faizati, 24
Akhirnya me-nyelo-kan diri untuk nge-blog
PS: Beberapa poin menarik dan yang sekiranya akan bermanfaat untuk banyak orang mungkin akan saya posting dalam post terpisah untuk lebih detailnya. Please wait :)
PS: Beberapa poin menarik dan yang sekiranya akan bermanfaat untuk banyak orang mungkin akan saya posting dalam post terpisah untuk lebih detailnya. Please wait :)
Posting terkait:
0 comments