Sebelumnya :
Indochina Trip (5Countries 10Days) : Prolog
Indochina Trip (5Countries 10Days) : Malam di Singapura
Indochina Trip (5Countries 10Days): Suatu Siang (yang panjang) di Singapura
Indochina Trip (5Countries 10Days): Karma Malaka
Indochina Trip (5Countries 10Days): Such a Slow Day in Malacca
Indochina Trip (5Countries 10Days): Bangkok's Unpredictable Crowd
Indochina Trip (5Countries 10Days): God is in Details
Indochina Trip (5Countries 10Days): Crowded yet Empty Cambodia
Indochina Trip (5Countries 10Days): Last Stop: Ho Chi Minh City
IndoChina Trip (5Countries 10 Days): Lovely Ho Chi Minh City
IndoChina Trip (5Countries 10Days): Budget and Itinerary
kolase kompilasi dari masing-masing negara |
Banyak yang saya pelajari dari perjalanan kemarin. Namun, beberapa hal utama yang saya pelajari dari perjalanan super singkat 10 hari kemarin adalah beberapa hal;
FRIENDSHIP
Memang sebaiknya berjalan-jalan
dengan teman terdekat kalau ingin benar-benar menyenangkan, namun dengan teman
terdekat pun, di saat seperti ini pasti akan muncul hal-hal menyebalkan satu
sama lain. We will know to each other dalam
sebuah perjalanan, apalagi kalau perjalanannya bukan perjalanan ternyaman
seperti ini. Saya, Hanief, dan Hendro sudah akrab sejak kuliah, tapi ada saja
hal-hal yang membuat kami kesal satu sama lain.
Kuncinya adalah, kalau kekesalan
itu datang dari orang lain, ungkapkan saja supaya kita sama-sama tahu mana yang
tidak disukai oleh yang lainnya. Akan susah di awal, tapi akan mudah nantinya
karena saya sudah tahu misal Hendro tidak suka apa Hanief tidak suka apa dan
semacamnya. Sedangkan jika kekesalan itu datangnya dari diri sendiri, simpan
dalam hati. Misal kalian sudah capek dan kepanasan, simpan, jangan mengeluh, dan
jangan mengeluhkan hal-hal yang tidak bisa kalian ubah.
Dalam perjalanan kemarin saya
merasa kami bertiga tidak ada yang mengeluh saat jalan, baru saat makan atau
saat sampai di hostel kami sama-sama merasa super capek tadi siang. Karena toh
mengeluh di tengah-tengah perjalanan yang panas tidak akan meredakan suasana.
Terimakasih sudah menjadi teman
perjalanan yang baik buat saya selama sepuluh hari kemarin!
EXPERIENCES
Pengalaman adalah satu hal yang
utama. Selama perjalanan, tidak perlu kesempurnaan perjalanan, kadang salah
jalan atau salah strategi baik juga, karena pengalaman yang didapat ya dari
situ. Seperti pengalaman kami naik kereta dan bus di Singapura – Malaysia yang
benar-benar diluar perkiraan, atau pengalaman naik sleeper bus dan semacamnya. Hal-hal kecil seperti pengalaman
tidur di hostel yang paling panas sampai di hostel yang paling well designed, makan-makanan khas daerah, pengalaman berkomunikasi dengan orang berbeda bahasa, hal-hal seperti itu adalah salah satu yang paling penting.
Yang paling utama adalah ‘pengalaman jalan’. You don’t know the city
until you experience it by walk. Selain karena hemat, dari berjalan kaki
juga bisa mengamati lebih banyak dan melihat lebih banyak. Oh ya, dan cobalah
kendaraan umum di sana barang sekali-dua kali untuk mengetahui ‘standar’ kota
itu jika dibandingkan dengan Indonesia.
SOUTH EAST ASIA
Melihat 5 Negara Asia Tenggara
dalam satu waktu bergantian membuat saya menyadari bahwa ada gap antara
Singapura – Malaysia – Thailand – Kamboja – Vietnam. Singapura jauh
meninggalkan teman-temannya di usia yang masih muda, Malaysia menyusul di
belakangnya. Kemudian Thailand, yang sudah ada kereta cepat namun masyarakatnya
sendiri masih menggunakan kendaraan pribadi yang membuat macet di jalan utama
nya. Sedangkan Vietnam sedikit banyak menyerupai Jakarta dan kota-kota besar
lainnya di Indonesia, despite its loveliness.
Sedangkan Kamboja, masih kosong, sepi, saya melihat sedikit menyerupai
kota-kota kecil Indonesia yang berada di antara hutan-hutan di Jawa Timur yang
sepi, kosong, dan tidak banyak dilalui kendaraan.
Saya sendiri terkagum dengan
bagaimana Vietnam percaya kepada government
nya dengan penuh dibandingkan kecurigaan masyarakat Indonesia dengan
pemerintah. Saya rasa hal itu yang harus kita contoh dari Vietnam, dan
kedisiplinan masyarakat Singapura yang tinggi. Saya sendiri belum bisa
berbicara banyak karena saya hanya ‘melewati’
Negara-negara tadi dengan cepat.
Bagaimanapun juga, trip IndoChina alias Banana Pancake Trail alias South East Asia ini cukup
direkomendasikan untuk pemuda-pemudi seperti kita untuk melihat bagaimana
keadaan Negara-negara tetangga, selain karena mudah, cepat, aksesibel, juga
biayanya yang tidak terlalu mahal. Saya tidak menyarankan untuk berjalan ‘sesingkat’
ini, tapi kalau tidak ada pilihan lain boleh juga.
Afterall, perjalanan kemarin adalah salah satu perjalanan paling berkesan buat saya. Ke depannya, kalau ada uang lebih
dan waktu yang lebih dan kesempatan, saya ingin mendatangi mereka satu-satu
tanpa perlu tertekan harus segera berpindah ke tempat lain untuk lebih
menikmati keindahan masing-masing Negara.
See you on the next trip, guys!
Addina Faizati
PS: I'll reveal the budget and the hostel after this post :)
0 comments