Be Thankful

By addinaf - 10:17:00 PM

I never thought before that I say that kind of “Thank you” that much.  Even more, for me that Thanks still not enough to express how I feel blessed.

Beberapa entah hari, minggu, atau bulan terakhir ini saya rasa saya sedang berada di salah satu fase bahagia saya. Bahagia yang saya maksud bukan bahagia yang terlalu meledak ledak that I have to tell everyone that I’m happy. Bukan juga bahagia yang seperti lotre yang super bahagia I can’t even help my self. Tapi lebih ke bahagia di mana saya merasa memang banyak hal hal yang patut disyukuri sehari hari. Nah, I’m not trying to say to you about bayangkan kalau kamu sakit, susah jalan, atau semacamnya yang mungkin sudah sering kamu dengar dan atau baca di internet, televisi, atau di ESQ.

Kadang ada hal hal kecil yang mungkin kamu sadari atau tidak sebenarnya adalah cara Allah untuk menambahkan daftar panjang kebahagiaan dan hal hal yang harus kamu syukuri sehari hari. Misalnya, kemarin sore sepulang kantor saya mampir Borma untuk membeli kue pukis. Saya beli tiga, tapi si Bapak ngasih saya oleh oleh lebih karena saya beli sudah menjelang isya, beliau sudah mau tutup. Sepanjang pulang dari Borma menuju kos saya berpikir, berapa harga kue pukis ini, kok saya dapat empat padahal cuma bayar sekian. Sampai kemudian saya menyimpulkan kalau memang benar si Bapak memang benar benar berniat ngasih saya yang mungkin terlihat lapar malam malam.

I feel so blessed. Orang yang tidak saya kenal saja sudah berusaha menyisihkan satu bagian dari jualannya (yang bisa saja terjual) untuk membuat saya bahagia. Saya tidak berpikiran apa apa, sampai keesokannya (atau hari ini), saya bercerita ke teman kantor kalau kemarin saya beli tiga dikasih empat, and I get shocked when he reply me like this; Ah, udah basi kali pukisnya din. Whoa. Manusia memang memiliki sudut pandangnya masing masing ya. I’m not sure apakah saya yang terlalu lugu atau saya yang terlalu mudah bahagia karena hal seperti itu?

Cerita lainnya, tadi pagi saya sempat menaruh beberapa laundrian berat seperti jins sebelum ke kantor, saya berjanji pada si Ibu laundry an untuk mengambil cucian minggu lalu malam ini karena sudah terlalu terburu buru ke kantor. Kemudian, baru saja, sepulang kantor, ketika saya mau mengambil laundrian minggu lalu, si Ibu bilang; oh iya, Andin, sekalian Ibu jadikan yang tadi pagi mumpung nggak begitu banyak. And I feel like…… Saya jadi tidak perlu dua kali bolak balik mengambil cucian dan lagi tidak membayar lebih untuk cucian satu hari jadi yang memang tidak saya rencanakan tadi.

Salah satu hal lain yang membahagiakan adalah kegiatan komunitas Bandung Sketchwalk yang saya ikuti weekend kemarin, selain kegiatannya yang memang saya suka (sketsa), saya juga terharu waktu Pak Thamrin (penggiat Bandung Sketchwalk) ternyata mengingat saya meskipun tidak hafal nama, tapi Pak Thamrin masih ingat profesi saya. “Anak URBANE kan?” satu kalimat itu saja dari Pak Thamrin rasanya sudah cukup buat saya, masih dilanjutkan oleh Bu Thamrin yang juga mengingat waktu saya bertemu beliau di suatu acara di Jakarta.

Atau bahkan sesederhana ketika ada orang yang melihat sesuatu dan teringat tentang kamu dan berusaha membaginya kepadamu. I appreciate and feel happy and save the pictures that people sent to me. Hampir kebanyakan teman teman membagi gambar atau foto kucing yang mereka temui kepada saya and that simple thing could make me happy. Saya pernah ditanya oleh seorang teman saya mau oleh oleh apa dari tempat dia bepergian nanti, “Apa ya barang kecil yang kalau kamu lihat rasanya ingat aku.”

Saya sendiri memang bukan orang paling baik yang kamu tahu. I’m not the smartest, the richest, the most beautiful, or even more the happiest person on earth who got everything that I want. But God gives me everything that I need. Saya pernah pada suatu ketika, saya merasa saya sudah cukup baik kepada semua orang, namun tiba tiba saya dikecewakan, but then, one of my best friend said that we don’t need a reason(s) to be kind and nice to people. Kita tidak harus dibalas kebaikannya oleh orang tersebut juga, tapi bisa jadi oleh orang orang baru yang tidak kita kenal namun tiba tiba membantu kita banyak. I’ve been there.

Afterall, tidak ada yang tidak suka diperlakukan baik. For me, diucapkan terimakasih dan mengucapkan terimakasih dan kemudian si orang tadi merespon denga baik dan menyenangkan adalah hal hal yang bisa membuat hari kamu bahagia secara sederhana. As simple as say thankyou to Pak Parkir, or Ibu Warung Makan, or everybody.

Bahagia, happy, tidak harus selalu yang bisa dibanggakan seperti I’ve been there and there and there, atau I’ve got this and that and that, tapi bisa juga hal hal kecil di atas tadi. For me, thank you is still not enough to tell you how blessed I am being surrounded by all those lovely people.

And I have to thank God more for them.

Addina Faizati
Nosstres - Pegang Tanganku

  • Share:

You Might Also Like

8 comments

  1. Aiih, semoga berkah selalu Kak Adinaa :)

    ReplyDelete
  2. be thankful. sesederhana mengucapkan alhamdulillah..
    :4

    ReplyDelete
  3. kangen blog iniiiii, seneng banget akhirnya sempet baca lagi <3

    ReplyDelete
  4. Menurut aku, kasih senyum dan dibales senyum tulus orang-orang yang sama sekali nggak kita kenal di jalan aja, udah sebuah blessing banget. Hihi, dan bener reaksi temen kantor kamu, standard kebahagiaan tiap orang kan beda-beda.

    ReplyDelete
    Replies
    1. aaaakkk mbak naaaddsss thankyouuu for dropping by! :3
      love you :*

      Delete
  5. Ini salah satu tulisan inspiring, kadang suka lupa untuk bersyukur dan berterima kasih atas hidup yang wonderful. :)

    ReplyDelete