Sekarang, aku sudah benar-benar merasakan cappucino rasa strawberry milikku. Sedikit pahit di awal. Namun sekarang, aku bisa merasakan manisnya. Benar-benar manis. Bahkan aku merasa Tuhan memberi gelas cappucinoku terlalu banyak strawberry. Kalau tidak, rasanya tidak mungkin semanis ini.
Aku percaya, setiap orang memiliki cappucino rasa strawberrynya sendiri. Dengan takaran masing-masing yang berbeda-beda. Tergantung persediaan Tuhan akan cappucino dan strawberry. Dengan rasa yang pas untuk masing-masing personal.
Dan untuk saat ini. Aku sudah merasakan strawberry pada cappucinoku.
“nDien, ke tempat Ardhan besok, mau pergi sama aku nggak?”
PS: I love how this story end :) that you will never now how sweet it is if you havent read the whole story .
2 comments
aku inget ituuuu, haha. baca yang baru doong mbaaak :)
ReplyDeletehahahaha yang baru belum selesai qissthh :DD
ReplyDelete*andin